Visualisasi Data SDM Kesehatan di Indonesia Tahun 2019

Falah Novayanda Adlin
4 min readOct 6, 2020

--

A. Pendahuluan

Tenaga Kesehatan

Diketahui bahwa kasus COVID-19 berjumlah 24.517 sampai tanggal 29 Mei 2020. Data tersebut membuktikan bahwa Indonesia termasuk negara dengan penyebaran COVID-19 yang cukup besar. Dengan penambahan kasus taip harinya di setiap provinsi di Indonesia yang masih signifikan.

Dalam pandemi COVID-19 di Indonesia aspek SDM Kesehatan sangat berperan penting dalam penangan COVID-19 di Indonesia. Mulai dari perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang berjuang menagani pandemi ini. Mereka yang merupakan harapan terkahir untuk menangani pasien COVID-19. Tetapi dapat diketahui bahwa kurang meratanya SDM Kesehatan di setiap provinsi yang ada di Indonesia, didapatkan dengan Analisa data yang dilakukan.

Sehingga hal tersebut dapat dijadikan acuan untuk dibutanya kebijakan oleh pemerintah untuk pemerataan SDM kesedatan di setiap provinsi di Indonesia. Penulis pun menyarankan beberapa kebijakan yang dapat digunakan berasal dari Analisa data yang telah dilakukan. Kebijakan tersebut harapanya dapat membantu penaganan COVID-19 di Indonesia.

B. Isi

Dalam analisa ini terdapat beberapa dataset yang digunakan yaitu dataset SDM kesehatan di Indonesia yang bersumber dari kementrian kesehatan republic Indonesia yang menunjukan data pada tahun 2019 di berbagai wilayah provinsi di Indonesia. Pada data tersebut terdapat beberapa variabel diantaranya yaitu provinsi, jumlah unit (rumah sakit/puskesmas), Medis (dokter), perawat, dll. Kemudian dengan data postif COVID-19 yang bersumber dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 yang menunjukan sampai tanggal 29 Mei 2020.

Gambar Cluster

Pertama penulis menganalisis data dengan metode cluster untuk setiap provinsi dengan beberapa variable yang ada. Dapat dilihat pada gambar tersebut terdapat 4 variabel yaitu jumlah kasus covid-19, jumlah unit kesehatan (rumah sakit/puskesmas), jumlah medis (dokter) dan jumlah perawat. Unuk tiap variable.Terdapat 3 tingkatan antara lain tingkatan tinggi (cokelat), tingkatan sedang (kuning tua) dan tingkatan rendah (cream).

Dalam cluster tersebut yang dapat sangat diperhatikan pada provinsi papua. Pada provinsi tersebut diketahui pada variable jumlah pasien covid-19 tergolong sangat tinggi namun SDM medis dan perawat tergolong rendah dan unit Kesehatan tergolong sedang. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa provinsi papua keurangan SDM Kesehatan dan fasilitas Kesehatan. Sedangkan dapat diketahui bahwa pada provinsi lampung pada variable jumlah covid-19 tergolong rendah namun SDM perawat dan jumlah unit tergolong tinggi dan variable SDM medis tergolong sedang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa provinsi Lampung kelebihan SDM dan fasilitas Kesehatan.

Gambar Matrix Scatter Plot

Kemudian penulis melakukan analisis korelasi. Dapat dilihat pada scatter plot dengan variable y yaitu pasien COVID-19 terhadap variable x antara lain jumlah unit kesehatan, tenaga medis dan perawat. Didaptkan hasil bahwa korelasi positif terhadap variavble x yang ada. Hal tersebut yang berarti jika jumlah unit, tenaga perwat dan medis Kesehatan semakin banyak maka jumlah pasien covid 19 semakin banyak. Namun terdapat beberapa provinsi yang jumlah SDM kesehatan sedikit dengan jumlah pasien covid-19 yang cukup banyak serta berlaku kebalikannya.

Gambar Plot Paraller

Selanjutnya penulis melakukan analisis plot paraller. Dapat dilihat bahwa garis dengan warna hijau tua menunjukan variable terhadap provinsi Jakarta. Diketahui bahwa pada provinsi Jakarta terdapat pasien covid-19 terbanyak di Indonesia tetapi jumlah perawatnya termasuk sedikit. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa provinsi Jakarta kekurangan SDM perawat. Akan tetapi terdapat provinsi yang memiliki SDM cukup banyak sedangkan pasien covid-19 yang tidak sebanyak di provinsi Jakarta yaitu provinsi jawa timur, jawa tengah dan jawa barat.

C. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil Analisa data tersebut anatara lain :

1. Bahwa provinsi papua keurangan SDM Kesehatan dan fasilitas Kesehatan.

2. Bahwa provinsi Lampung kelebihan SDM dan fasilitas Kesehatan.

3. Korelasi positif berarti jika jumlah unit, tenaga perwat dan medis Kesehatan semakin banyak maka jumlah pasien covid 19 semakin banyak, namun terdapat beberapa provinsi yang jumlah SDM kesehatan sedikit dengan jumlah pasien covid-19 yang cukup banyak serta berlaku kebalikannya

4. Bahwa provinsi Jakarta kekurangan SDM perawat.

5. Terdapat provinsi yang memiliki SDM cukup banyak sedangkan pasien covid-19 yang tidak sebanyak di provinsi Jakarta yaitu provinsi jawa timur, jawa tengah dan jawa barat.

6. Dapat disimpulkan bahwa tidak meratanya SDM Kesehatan di Indonesia dapat menghambat penagnanan covid-19.

Dari hasil Analisa yang telah didapatkan penulis dapat membuat beberapa kebajakan yang dapat menyelesaikan masalah tidak meratanya SDM Kesehatan Indonesia yang dapat menghambat penagnanan covid-19 yaitu melakukan pemerataan SDM tenaga kesehatan dengan memindahkan perawat dari provinsi yang lebih sedikit pasien covid-19 dengan SDM kesehatan yang cukup banyak ke provinsi yang kekurangan SDM Kesehatan. Seperti dari provinsi jawa timur, jawa tengah, jawa barat ke provinsi Jakarta, Sulawesi selatan dan papua.

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan dan diharapkan dapat berguna pada masa yang akan datang yaitu sebagai berikut:

1. Menambahkan beberapa penjelasan analisis yang lebih rinsi dan menjadikannya sebuah KTI.

2. Essay ini disarankan untuk menjadi bahan rujukan atau referensi tehadap masyarakat pada umumnya, dan mahasiswa serta pemerintah khususnya. Dengan demikian akan menambah pengetahuan masyarakat dan dapat sebagai pertimbangan peemerintah untuk menangani covid-19. Essay ini juga dapat digunakan bagi mahasiswa yang ingin membahas masalah ini lebih lanjut lagi.

Referensi :

http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/info/

https://covid19.go.id/peta-sebaran

https://www.freepik.com/home

--

--

Falah Novayanda Adlin
Falah Novayanda Adlin

Written by Falah Novayanda Adlin

Statistics — Universitas Islam Indonesia

No responses yet