Infografik Potensi UMKM Minuman Herbal saat Pandemi Covid-19

Falah Novayanda Adlin
4 min readOct 30, 2021

--

https://public.tableau.com/views/PotensiUMKMMinumanHerbalDiShopee/Dashboard1?:language=en-US&publish=yes&:display_count=n&:origin=viz_share_link

Assalamua’laikum,

Halo teman-teman, pada artikel sebelumnya penulis sudah melakukan scraping data, preprocessing data dan visualisasi data untuk data penjualan buku novel di e-commerce shopee. Untuk pembahasannya dapat di lihat di link berikut https://falahadlin.medium.com/scraping-dan-analisis-data-visualisasi-terhadap-data-e-commerce-novel-dengan-tableau-d56a0c291570.

Untuk saat ini penulis akan membagi hasil dari scraping data dan analisis data deskriptif atau visualisasi data untuk bagaimana melihat karakteristik potensi produk minuman herbal. Dimana penulis menggunakan data miner untuk mensraping data dan aplikasi tableau untuk visualisasi data.

Dengan dilalukan analisis data mining dengan mengoalah data Penjualan Minuman Herbal di e-commerce Shopee dengan visualisasi data dimana diperoleh karakteristik pada potensi produk minuman herbal. Penulis akan menjelaskan interpretasi atau insight yang ada per grafik.

Terdapat beberapa jenis minuman herbal yaitu sebanyak 22 jenis yang terdapat di website e-commerce shopee. Dimana dari 22 jenis minuman herbal, penjualan yang paling terbanyak terjual dalam 5 peringkat secara berurut adalah M Biopro, Temulawak, Wedang Secang, Kunyit Asem dan Kunyit. Dimana yang paling banyak terjual yaitu M biopro sebanyaj 6.500 produk yang terjual. M Biopro merupakan Formula Fermentasi Herbal dengan kandungan bakteri baik (probiotik) untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. M-BioPro dibuat dari bahan-bahan alami yang kaya manfaat antara lain: -Air Kelapa -Tumbuhan Sarang Semut -Akar Pepaya -Daun Ketepeng -Ekstrak Kulit Manggis -Madu -Propolis –dll. Dengan khasiat untuk tubuh sehat dan bahan baku yang bermacam-macam maka M Biopro digemari banyak konsumen apalagi seperti pandemi saat ini. Kemudian terdapat Temulawak, Wedang Secang, Kunyit Asem, dan Kayu Secang yang dimana merupakan jamu tradisional yang memiliki penjualan cukup banyak. Sehingga 5 jenis Minuman herbal ini dapat dijadikan referensi untuk dijadikan bisnis baru dimana dengan modal tidak cukup besar karena bahan baku untuk membuat minuman herbal tersebut dapat mudah diperoleh di pasar tradisiional.

Dari 22 Jenis Minuman Herbal tersebut pendapatan yang diperoleh paling banyak pada produk 5 jenis ini yaitu M Biopro, Hizb, Temulawak, Aloevera, Kunyit Asam, Kunyit. Dibandingkan dengan data Penjualan dimana jenis minuman yang berbanding lurus dari data pendapatan adalah M Biopro, Temulawak dan Kunyit Asam. Berarti jika penjualan semakin tinggi maka pendapatan pun tinggi juga dengan konstan. Dikarenakan harga jual produk tersebut terjangkau dan sesuai dari kualitas produk minuman herbal tersebut sehigga konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

Adapaun terdapat 16 kota asal toko minuman herbal di Shopee. Dimana toko minuman herbal yang terbanyak berada di Kota Jakarta Barat sebanyak 21.21% kemudian Kota Surabaya sebanyak 12.12% lalu Jakarta Utara 9.09%, dan seterusnya.

Dari 16 kota yang merupakan asal toko minuman herbal di shopee, dimana terdapat 3 peringkat toko yang memiliki jumlah terjual dan pendapat produk minuman herbal yang berbanding lurus. Dimana Kab. Cilacap, Jakarta Barat dan Kota Bandung. Berarti kota tersebut memiliki toko yang potensial menjual minuman herbal dikarenakan kemungkinan biaya produksi lebih murah, bahan baku lebih mudah diapat dan murah sehingga dapat menjual produk minuman herbal dengan jumlah terjual dan pendalatan yang cukup banyak.

Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu:

●Diketahui terdapat 8.48% penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 yaitu penduduk Berkerja dengan pengurangan Jam Kerja, penduduk Pengaguran Karena Covid-19, Penduduk Sementara Tidak Berkerja dan penduduk Bukan Angkatan Kerja.

●Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah pada saat itu lebih berfokus pada menanggulangi penyebaran covid-19 dan tidak memperhatikan pada perekonomian masyarakat.

●Diketahui bahwa Tingkat Pengagguram Terbuka (TPT) dari jenis kelaminnya terbanyak yaitu laki-laki, sedangkan TPT berdasarkan tempat tinggal terbanyak yaitu dari perkotaan.

●Semakin rendah pendidikan akhirnya maka upah buruh pun semakin rendah.

●Provinsi Jawa padahal merupakan pusat industri logistik di indonesia dengan memiliki upah minimum kategori rendah sedangkan beberapa daerah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, Sulawesi memiliki upah minimum tinggi.

●Terdapat jenis minuman M-Biopro , Temulawak, Wedang Secang, Kunyit Asem, dan Kayu Secang yang dimana memiliki penjualan cukup banyak. Sehingga 5 jenis Minuman herbal ini dapat dijadikan referensi untuk dijadikan bisnis baru dimana dengan modal tidak cukup besar karena bahan baku untuk membuat minuman herbal tersebut dapat mudah diperoleh di pasar tradisiional.

●Dibandingkan dengan data Penjualan dimana jenis minuman yang berbanding lurus dari data pendapatan adalah M Biopro, Temulawak dan Kunyit Asam. Berarti jika penjualan semakin tinggi maka pendapatan pun tinggi juga dengan konstan. Dikarenakan harga jual produk tersebut terjangkau dan sesuai dari kualitas produk minuman herbal tersebut sehigga konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

●Dimana toko minuman herbal yang terbanyak berada di Kota Jakarta Barat sebanyak 21.21%.

●Kab. Cilacap, Jakarta Barat, dan Bandung memiliki toko yang potensial menjual minuman herbal dikarenakan kemungkinan biaya produksi lebih murah, bahan baku lebih mudah diapat dan murah sehingga dapat menjual produk minuman herbal dengan jumlah terjual dan pendalatan yang cukup banyak.

Mungkin ini saja yang dapat penulis sharing dari hasil analisis deskriptif untuk potensi UMKM minuman herbal saat pandemi Covid-19.

Referensi :

1. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20601

2. https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/31/120400765/5-bisnis-rumahan-yang-menjanjikan-di-masa-pandemi-covid-19?page=all

3. https://foto.bisnis.com/view/20200624/1256985/penjualan-minuman-herbal-meningkat-2-kali-lipat-saat-masa-pandemi-covid-19

4. https://www.tableau.com/products/desktop/download

--

--

Falah Novayanda Adlin
Falah Novayanda Adlin

Written by Falah Novayanda Adlin

Statistics — Universitas Islam Indonesia

No responses yet